Pengertian Paradigma Sosiologi Chapter I


Pengertian Paradigma Sosiologi Chapter I
Hi Thinkers 👋
Hari ini aku mau share tentang pengertian paradigma Sosiologi, menurut ku ini penting buat teman-teman sekalian yang sedang belajar ilmu sosial. Pasti kalian bertanya-tanya “apa sih paradigma sosiologi itu?” yuk langsung saja baca tulisan ku dibawah ini… oh iya jangan lupa comment jika ingin memberikan pertanyaan, kritik, dan saran.
            Sebagai suatu konsep, istilah paradigma (paradigm) pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Kuhn dalam karyanya The Structure of Scientific Revolution (1962). Karya Thomas Kuhn menempati posisi sentral di tengah-tengah perkembangan Sosiologi, karena Kuhn menawarkan suatu cara yang bermanfaat terhadap para Sosiolog dalam mempelajari disiplin ilmu mereka. Kuhn sebenarnya bukanlah seorang Sosiolog, tetapi seorang ahli ilmu alam. Konsep paradigma yang diperkenalkan Kuhn kemudian dipopulerkan oleh Robert Friedrichs melalui bukunya Sociology of Sociology (1970). Karya Friedrichs ini diikuti selanjutnya oleh Lodahl dan Cordon  (1972), Philips (1973). Effrat (1972) serta Friedrichs sendiri (1972 a) dan (1972 b).
            Tujuan utama Kuhn dalam bukunya The Structure of Scientific Revolution adalah untuk menantang asumsi yang berlaku umum di kalangan ilmuan mengenai perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmuan pada umumnya berpendirian bahwa perkembangan atau kemajuan ilmu pengetahuan terjadi secara kumulatif. Pandangan demikian mendapatkan dukungan antara lain melalui penerbitan buku teks yang memberikan kesan bahwa ilmu berkembang secara kumulatif.  Kuhn menilai pandangan demikian sebagai mitos yang harus dihilangkan. Inti tesis Kuhn adalah perkembangan ilmu pengetahuam bukanlah terjadi secara kumulatif tetapi terjadi secara revolusi. Ia berpendapat bahwa sementara kumulatif memainkan peranan dalam perkembangan ilmu pengetahuan, maka sebenarnya perubahan utama dan penting dalam ilmu pengetahuan terjadi sebagai akibat dari revolusi. Model perkembangan ilmu pengetahuan menurut Kuhn adalah sebagai berikut:

Parad I => Normal Sc. => Anomalies => Crisis => Revolusi => Parad II
Kuhn melihat bahwa ilmu pengetahuan pada waktu tertentu didominasi oleh satu paradigma tertentu. Yakni suatu pandangan yang mendasar tentang apa yang menjadi pokok persoalan (subject matter) dari suatu cabang ilmu.
            Normal Science adalah suatu periode akumulasi ilmu pengetahuan, dimana para ilmuan bekerja dan mengembangakan paradigma yang sedang berpengaruh. Namun para ilmuan tidak dapat mengelakkan pertentangan dengan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi (anomalies) karena tidak mampunya paradigma I memberikan penjelasan terhadap persoalan yang timbul secara memadai. Selama penyimpangan memuncak, suatu krisis akan timbul dan paradigma itu sendiri mulai disangsikan validitasnya. Bila krisis sudah sedemikian seriusnya maka suatu revolusi akan terjadi dan paradigma yang baru akan muncul sebagai yang mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh paradigma sebelumnya. Jadi dalam periode revolusi terjadi suatu perubahan besar dalam ilmu pengetahuan. Paradigma yang lama mulai menurun pengaruhnya, digantikan oleh paradigma baru yang lebih dominan. Paradigma merupakan terminologi kunci dalam model perkembangan ilmu pengetahuan yang dikenalkan Kuhn. Tetapi sayangnya, Ia tidak merumuskan dengan jelas tentang apa yang dimaksudkannya dengan paradigma. Malahan istilah paradigma digunakan tak kurang dari dua puuh satu (21) cara yang berbeda.

            Itulah pembahasan Paradigma versi Thomas Kuhn, semoga bermanfaat dan selanjutnya di Chapter II saya akan menulis Paradigma versi Masterman. 👌

Sumber : Ritzer, George. 2014. SOSIOLOGI ILMU PENGETAHUAN BERPARADIGMA GANDA. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Perkembangan dan Kemajuan Teknologi"